LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD_8)
Nama : Rezky Syahputra Zaini
Kelas : XI TJKT 3
Mata Pelajaran: Administrasi Sistem Jaringan / Sistem Operasi Jaringan
Topik: Instalasi dan Konfigurasi FTP Server ProFTPD di Debian
Alokasi Waktu: 1 Pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah menyelesaikan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
Menjelaskan konsep dasar FTP (File Transfer Protocol).
Memahami peran ProFTPD sebagai alternatif FTP Server di Linux.
Melakukan instalasi paket ProFTPD di Debian Server.
Membuat dan mengkonfigurasi direktori FTP.
Membuat user FTP dengan hak akses tertentu dan chroot mereka ke direktori home.
Menguji akses FTP dari komputer klien.
Memahami perbedaan antara FTP Anonymous dan FTP Authenticated dengan ProFTPD.
B. TEORI SINGKAT:
1. FTP (File Transfer Protocol):
FTP adalah protokol standar jaringan yang digunakan untuk mentransfer berkas komputer antara klien dan server melalui jaringan. FTP adalah salah satu protokol inti internet yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah atau mengunduh file besar secara efisien.
2. FTP Server (ProFTPD):
ProFTPD adalah server FTP open-source yang kuat, aman, dan fleksibel untuk sistem Unix-like, termasuk Debian. ProFTPD dirancang untuk menjadi server FTP mandiri dengan fokus pada keamanan dan konfigurasi yang mudah dipahami. Dibandingkan dengan Vsftpd yang lebih sederhana dan ringan, ProFTPD menawarkan lebih banyak fitur dan opsi konfigurasi yang canggih, menjadikannya pilihan populer untuk lingkungan yang membutuhkan kontrol lebih detail.
Sama seperti FTP server lainnya, ProFTPD mendukung:
Anonymous FTP: Memungkinkan akses tanpa otentikasi untuk distribusi file publik.
Authenticated FTP: Memerlukan username dan password untuk login, memberikan kontrol akses yang lebih granular.
C. ALAT DAN BAHAN:
Satu Virtual Machine (VM) yang akan menjadi Debian Server (sudah terinstal Debian Server Core dengan IP statis dan SSH aktif).
Satu Virtual Machine (VM) yang akan menjadi klien Windows (misal: Windows 10/11 atau Windows 7).
Software Virtualisasi: Oracle VirtualBox, VMware Workstation Player/Pro, atau Hyper-V.
Koneksi jaringan internal antar VM (misal: mode Host-Only Adapter atau Internal Network di VirtualBox/VMware, atau Private Switch di Hyper-V) untuk simulasi jaringan lokal. Pastikan klien Windows dan Debian Server berada di segmen jaringan yang sama dan dapat saling ping.
Aplikasi klien SSH (misal: PuTTY untuk Windows, atau terminal bawaan untuk Linux/macOS) untuk mengakses Debian Server.
Klien FTP (misal: FileZilla Client, atau peramban web/File Explorer Windows untuk FTP sederhana).
Lembar kerja dan alat tulis.
D. KESELAMATAN KERJA:
Pastikan sumber daya listrik stabil.
Ikuti instruksi dengan cermat.
Berhati-hatilah saat mengedit file konfigurasi sistem. Selalu backup file konfigurasi penting sebelum mengeditnya.
Laporkan kepada guru/instruktur jika ada kendala atau kerusakan.
Pastikan IP Address Debian Server dan klien Windows berada dalam satu segmen jaringan yang sama dan tidak ada firewall yang memblokir port FTP (port 21 secara default).
E. LANGKAH KERJA:
BAGIAN 1: PERSIAPAN DEBIAN SERVER
Login ke Debian Server:
Akses Debian Server Anda melalui konsol VM atau via SSH dari komputer Host/klien Windows.
Login sebagai user biasa (misal: adminlab), lalu gunakan sudo su - atau sudo -i untuk berpindah ke user root.
Verifikasi IP Address:
Ketik ip a
Pastikan IP Address server Anda sudah statis (misal: 192.168.56.10/24).
Hasil
3.Update Sistem:
Sebelum menginstal paket baru, selalu update daftar paket dan upgrade sistem:
apt updateapt upgrade -y
BAGIAN 2: INSTALASI PROFTPD
Instal Paket ProFTPD:
apt install proftpd -y
Setelah instalasi, layanan ProFTPD seharusnya otomatis berjalan. Anda bisa memeriksanya dengan:
systemctl status proftpd
BAGIAN 3: KONFIGURASI PROFTPD (proftpd.conf)
Backup File Konfigurasi Asli:
Selalu backup file konfigurasi asli sebelum mengeditnya:
cp /etc/proftpd/proftpd.conf /etc/proftpd/proftpd.conf.bak
Edit File Konfigurasi ProFTPD:
ApacheMencegah login langsung sebagai root melalui FTP, yang berisiko tinggi terhadap keamanan sistem.
Memaksa penggunaan akun user biasa yang lebih aman dan bisa dikontrol hak aksesnya.
-Kemungkinan penyebab klien tidak bisa terhubung ke FTP server (selain IP):
Port 21 diblokir oleh firewall.
Layanan ProFTPD belum berjalan atau crash.
Username/password salah.
Konfigurasi DefaultRoot atau RequireValidShell tidak sesuai.
Mode jaringan VM tidak memungkinkan komunikasi antar mesin.
- Cara memverifikasi bahwa ProFTPD berjalan dengan benar:
Gunakan perintah systemctl status proftpd untuk melihat status layanan.
Gunakan proftpd -t untuk memeriksa sintaks konfigurasi.
Lakukan koneksi uji dari
# ServerName "Debian FTP Server" # Ubah sesuai keinginan
# ServerType standalone # Pastikan ini standalone
# DefaultServer on
Port 21 # Port standar FTP
# User proftpd # User yang digunakan proftpd (defaultnya ini atau nobody)
# Group nogroup # Group yang digunakan proftpd
# TimeoutIdle 600
# TimeoutNoTransfer 300
# TimeoutStalled 300
Umask 022 022 # Default file permissions
# Opsi penting untuk keamanan: chroot user ke home direktori mereka
DefaultRoot ~
# Menonaktifkan Login Root (Sangat Disarankan untuk Keamanan)
RootLogin off
# Mengizinkan koneksi dari user lokal sistem
RequireValidShell off # Izinkan user login meskipun shell mereka tidak tercantum di /etc/shells
# --- Konfigurasi Anonymous FTP (Opsional, jika ingin mengaktifkan) ---
# Jika ingin mengaktifkan Anonymous FTP, uncomment bagian ini:
# <Anonymous /srv/ftp/public>
# User ftp
# Group nogroup
# UserAlias anonymous ftp
# AnonRequirePassword off
# # Izin upload untuk anonim (HATI-HATI: keamanan)
# # <Limit STOR>
# # AllowAll
# # </Limit>
# </Anonymous>
# --- Logging ---
# LogFormat default "%h %l %u %t \"%r\" %s %b"
# LogFormat auth "%v [%P] %h %t \"%r\" %s"
# TransferLog /var/log/proftpd/xferlog
# SystemLog /var/log/proftpd/proftpd.log
Perhatian pada DefaultRoot ~: Ini akan mengunci user ke direktori home mereka sendiri. Untuk user biasa, ini adalah /home/nama_user. Pastikan user tersebut memiliki hak tulis di direktori home mereka atau sub-direktori di dalamnya.
Tekan Ctrl+X, lalu Y, lalu Enter untuk menyimpan dan keluar.
BAGIAN 4: MEMBUAT USER FTP
Membuat User Linux untuk FTP:
ProFTPD dapat menggunakan user Linux biasa untuk otentikasi.
Ketik: adduser proftpduser1
Masukkan password untuk proftpduser1 dan catat. Tekan Enter untuk melewati informasi lainnya.
Membuat Direktori Khusus untuk FTP (Opsional, jika ingin mengisolasi user lebih jauh):
Jika Anda ingin user memiliki direktori FTP terpisah dari home defaultnya (misal: /var/ftpdata/proftpduser1), Anda bisa membuat direktori ini dan mengubah DefaultRoot di proftpd.conf untuk user spesifik, atau menggunakan symlink. Untuk LKPD ini, kita akan stick dengan DefaultRoot ~.
Pastikan proftpduser1 memiliki hak tulis di direktori home-nya:
chmod 755 /home/proftpduser1 (untuk direktori home)
mkdir /home/proftpduser1/public_ftp (buat sub-direktori untuk upload/download)
chown proftpduser1:proftpduser1 /home/proftpduser1/public_ftp
BAGIAN 5: RESTART LAYANAN DAN PENGUJIAN AKSES FTP
Uji Konfigurasi ProFTPD:
Konfigurasi Jaringan Klien Windows:
Pastikan VM klien Windows Anda berada di segmen jaringan yang sama dengan Debian Server.
Konfigurasi IP Address statis pada klien Windows (misal: 192.168.56.20, Subnet 255.255.255.0, Gateway 192.168.56.1, DNS 8.8.8.8).
Uji Konektivitas:
Dari klien Windows, buka Command Prompt (CMD).
Ketik ping 192.168.x.10 (IP Debian Server Anda). Pastikan ada balasan.
Mengakses FTP Menggunakan Klien FTP (FileZilla Client - Direkomendasikan):
Unduh dan instal FileZilla Client di klien Windows Anda.
Buka FileZilla Client.
Pada kolom Host: masukkan 192.168.x.10
Pada kolom Username: masukkan proftpduser1
Pada kolom Password: masukkan password proftpduser1
Pada kolom Port: masukkan 21
Klik "Quickconnect".
Amati log koneksi di bagian atas. Pastikan koneksi berhasil dan Anda dapat melihat isi direktori /home/proftpduser1/public_ftp (atau yang Anda buat).
Lakukan pengujian:
Coba upload file dari klien ke folder public_ftp.
Coba download file dari folder public_ftp ke klien.
Coba hapus file yang Anda upload.
Mengakses FTP Menggunakan Peramban Web/File Explorer Windows (untuk pengujian sederhana):
Buka File Explorer atau peramban web di klien Windows.
Pada address bar, ketik alamat FTP:
ftp://192.168.x.10
Tekan Enter.
Anda akan diminta username dan password.
Masukkan username: proftpduser1 dan passwordnya.
Klik Log On.
Anda seharusnya melihat direktori public_ftp. Namun, fungsionalitas upload/delete mungkin terbatas melalui metode ini.
F. HASIL PENGAMATAN / ANALISIS:
1.Apa perbedaan utama antara ProFTPD dan Vsftpd berdasarkan pengalaman Anda (jika sudah mencoba Vsftpd)?
-ProFTPD lebih fleksibel dan memiliki konfigurasi yang mudah dibaca serta mendukung fitur-fitur lanjutan seperti virtual host dan logging yang detail.
-Vsftpd lebih ringan dan fokus pada keamanan serta performa tinggi, namun konfigurasi dan fitur- fiturnya lebih terbatas dibandingkan ProFTPD
2.Jelaskan fungsi dari DefaultRoot ~ dalam konfigurasi ProFTPD! Mengapa ini penting untuk keamanan user FTP?
- Mengunci user FTP ke direktori home mereka sendiri. - Mencegah user menjelajahi direktori lain di sistem, sehingga meningkatkan keamanan dan privasi antar user.
3.Mengapa RootLogin off sangat direkomendasikan dalam proftpd.conf?
-Mencegah login langsung sebagai root melalui FTP, yang berisiko tinggi terhadap keamanan sistem.
-Memaksa penggunaan akun user biasa yang lebih aman dan bisa dikontrol hak aksesnya.
4.Jika klien tidak bisa terhubung ke FTP server, apa saja kemungkinan penyebabnya (selain masalah IP)?
-Port 21 diblokir oleh firewall.
-Layanan ProFTPD belum berjalan atau crash.
-Username/password salah.
-Konfigurasi atau tidak sesuai.
-Mode jaringan VM tidak memungkinkan komunikasi antar mesin.
5.Bagaimana cara Anda memverifikasi bahwa ProFTPD berjalan dengan benar di Debian Server?
• Gunakan perintah untuk melihat status layanan. • Gunakan untuk memeriksa sintaks konfigurasi. • Lakukan koneksi uji dari klien FTP dan amati log koneksi.
6.Apa keuntungan menggunakan klien FTP khusus seperti FileZilla dibandingkan dengan File Explorer Windows untuk mengakses FTP?
-Mendukung upload/download batch, resume transfer, dan log koneksi yang detail.
-Menampilkan struktur direktori dengan lebih jelas.
-Memberikan kontrol lebih terhadap hak akses dan mode transfer.
7.Jelaskan langkah-langkah untuk membuat user FTP yang valid di ProFTPD!
1. Buat user Linux dengan adduser.
2. Pastikan direktori home memiliki hak akses yang sesuai (chmod 755).
3. Buat sub-direktori untuk FTP (mkdir public_ftp).
4. Ubah kepemilikan direktori ke user tersebut (chown).
5. Pastikan konfigurasi DefaultRoot ~ aktif.
6. Restart layanan ProFTPD dan uji koneksi.
G. KESIMPULAN:
Setelah menyelesaikan LKPD ini, saya memahami bahwa FTP Server adalah komponen penting dalam sistem jaringan untuk berbagi file secara efisien dan aman. ProFTPD sebagai server FTP di Debian memberikan solusi yang robust dengan fleksibilitas konfigurasi tinggi, mendukung baik akses anonim maupun autentikasi user lokal.
Saya mempelajari cara menginstal dan mengonfigurasi ProFTPD, membuat user FTP yang valid, serta menguji konektivitas dan fungsionalitasnya menggunakan klien FTP seperti FileZilla. Saya juga memahami pentingnya pengaturan seperti DefaultRoot ~ dan RootLogin off untuk menjaga keamanan sistem.
Dengan keterampilan ini, saya mampu membangun dan mengelola layanan FTP yang aman dan dapat diandalkan di lingkungan virtual Debian, serta siap menerapkannya dalam skenario jaringan nyata.
0 Komentar